Kucing Chausie yang Kerap Dikira Ras Domestik

Kucing Chausie merupakan ras hybrid hasil dari persilangan antara kucing domestik dan kucing hutan. Ia memiliki bentuk tubuh yang terlihat besar dan sangar seperti nenek moyangnya kucing hutan. Dari segi corak tubuhnya, kucing ini mirip seperti ras domestik sehingga banyak para penggemar kucing pemula yang mengiranya sebagai kucing kampung.
Pada artikel ini saya akan membahas tentang Chausie yang merupakan kucing berukuran besar tetapi memiliki sifat ramah. SIlahkan anda simak fakta tentangnya di bawah ini agar lebih mengenalnya.
1. Pengucapan nama
Kucing yang satu ini memang memiliki pronunciation yang agak susah untuk diucapkan, terutama bagi kita orang Indonesia. Banyak yang melafalkannya sebagai saua-see, padahal sebenarnya pengucapan nama kucing ini yang benar adalah chow-see. Hal ini dikarenakan nama Chausie sebenarnya diambil dari nama latin kucing hutan nenek moyangnya yaitu Felis Chaus.
2. Merupakan hasil perkawinan silang
Seperti yang telah saya jelaskan diatas, Chausie merupakan hasil perkawinan silang antara kucing domestik dengan kucing hutan. Diduga Chausie pertama kali disilangkan sejak tahun 1960-an di negara Mesir, walaupun ada juga yang berpendapat ras satu ini telah ada sejak zaman kuno. Menurut orang yang berpendapat demikian, orang mesir kuno berusaha menjinakan kucing hutan yang merupakan pemburu handal. Mereka kemudian mengkawin silangkan dengan kucing domestik sehingga terlahirlah ras Chausie yang memiliki kemampuan berburu hebat tetapi tetap ramah terhadap manusia.
3. Ukuran Tubuh Kucing Chausie cukup besar
Berbeda dengan kucing pada umumnya, tubuh ras satu ini tergolong cukup besar. Tubuh Chausie dapat berkembang hingga sekitar 12 kg, namun ia jarang terlihat gendut walaupun diberi makan cukup banyak. Postur tubuhnya terlihat panjang dan ramping, tetapi ketika kita pegang sebagian besar tubuhnya terdiri atas otot yang kekar.
4. Memiliki Berbagai corak bulu
Corak atau pola bulu yang terdapat di tubuh Chausie cukup beragam, tetapi kebanyakan mirip seperti yang ada pada kucing domestik (kampung). Chausie ada yang memiliki corak bulu berwarna coklat polos, hitam pekat, dan juga keabu-abuan atau keputih-putihan. Bulu yang dimilikinya sangat pendek dengan tekstur yang lembut seperti sutera.
5. Ganas-ganas kalem
Chausie adalah kucing yang eksotis dan terlihat seperti kucing liar. Kaki-kakinya yang kuat menjadikannya sebagai jenis kucing yang sangat pandai dalam berburu. Sifatnya tak kenal takut kerap membuatnya terlihat ganas dan agresif. Padahal, Chausie sebenarnya adalah kucing yang ramah dan
bersahabat.
6. Teman yang sempurna
Sifat Chausie yang ramah membuatnya sangat mudah mengenal orang dan menghabiskan waktu bersama orang tersebut. Mereka senang bertemu orang-orang baru dan akan mudah akrab terutama jika mereka dipelihara sejak masih bayi.
7. Jangan ditinggalkan sendirian
Chausie memang kucing yang loyal. Namun, mereka juga bisa ketergantungan karena mereka sangat senang dimanjakan oleh majikannya. Jangan tinggalkan mereka sendirian di rumah dalam waktu yang lama karena mereka adalah tipe kucing yang tidak suka kesepian. Mereka dapat berteman dengan hewan lain, asalkan majikannya selalu berada di dekatnya dan mendampinginya kemanapun.
8. Mudah dilatih
Anda bisa dengan mudah mengajarkan trik-trik khusus pada Chausie yang anda pelihara. Mereka tergolong hewan yang pintar dan aktif, sehingga untuk masalah ketangkasan fisik terutama lari dan lompat tinggi-tinggi menjadi salah satu keunggulannya. Mereka memang berbadan besar, tapi mereka dapat dengan baik dicampur untuk bermain bersama kucing-kucing yang lebih kecil, apalagi jika mereka sedang merasa penasaran dan tidak mau diam. Anda bisa mencampurkan Chausie dengan berbagai jenis kucing ras lain dengan aman, biasanya ia sangat jarang untuk menyerang kucing lain yang ada disekitarnya. Walau begitu, ketika diserang duluan maka hewan ini biasanya akan membalasnya dengan kejam.