Penyakit Anjing Setelah Melahirkan

Mengawinkan anjing betina tak hanya menyediakan pejantan saja. Hal ini juga akan memakan waktu tidak sedikit, uang yang cukup mahal, dan kadang hasilnya tak sesuai harapan, kalau kehamilan berujung keguguran. Belum lagi selepas persalinan si betina bisa mengalami beberapa gangguan kesehatan. Berikut adalah beberapa penyakit anjing setelah melahirkan.
Akan lebih bagus lagi kalau kamu melakukan proses USG satu minggu sebelum proses persalinan berjalan. Pemeriksaan ini tak hanya bisa mengetahui jumlah anak anjing saja, namun juga bisa mengetahui munculnya gangguan kesehatan. Kemudian, penyakit anjing apa saja yang bisa menyerang anjing betina selepas melahirkan? Berikut adalah penjelasannya.
Penyakit Anjing Setelah Melahirkan
Gangguan selepas melahirkan biasanya bisa diketahui beberapa waktu pasca melahirkan. Kadang masalah itu datang lewat induknya, sebab tak bisa merawat anak sendiri. Hal ini membuat kamu wajib merawat anak anjing dengan memberi susu khusus lewat dot.
- Pendarahan
Kalau induk terlihat mengalami pendarahan pasca melahirkan, segeralahmelakukan pemeriksaan pada dokter hewan. Pendarahan adalah sebuah kondisi darurat yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin.
Salah satu hal yang mengakibatkan pendarahan ialah retensio plasenta. Kondisi tersebut terjadi ketika plasenta tak bisa lepas dari dinding rahim selepas melahirkan. Di induk, kondisi semacam ini bakal ditandai dengan beberapa gejala, diantaranya:
- Keputihan berwarna kehijauan
- Lemah
- Depresi
- Nafsu makan menurun
- Dehidrasi muntah-muntah
- Eklampsia
Ini adalah penyakit yang diakibatkan karena rendahnya kdar kalsium pada darah [hipokalsemia]. Anjing yang tengah menyusuii rentan sekali terkena hipokalsemia, sebab tubuh tak bisa memenuhi keperluan kalsium yang meningkat supaya bisa memproduksi susu.
Hal ini dapat terjadi lantaran gizi yang buruk selama masa kehamilan serta menyusui, kadar albumin darah rengah, adanya penyakit seperti kelenjar paratiroid, atau produksi susu tinggi. Kalau sudah seperti ini, kadar kalsium didalam darah akan sedikit. Eklampsia adalah kondisi serius, berikut adalah ciri-cirinya:
- Peningkatan nafas
- Tampak gugup dan gelisah
- Seringkali mengalami tremor pada otot
- Gaya berjalan kaku serta terlihat bingung
- Demam dengan suhu diatas 40 derajat celcius
- Kejang-kejang yang bisa berakibat pada kematian
- Tak dapat berjalan lantaran kaki menjadi kaku
Agar bisa mencegah kondisi ini terjadi, kamu harus memperhatikan keperluan kalsium pada tubuh si induk. Perhatikan terus konsumsinya dan jangan terlalu banyak. Kalau terlalu banyak, maka itu bisa mengakibatkan dampak buruk pada sekresi hormon tiroid.
Mastitis
Mastitis bakal ditandai dengan peradangan, pembengkakan, serta infeksi kelenjar susu yang seringkali muncul 2 minggu pasca melahirkan. Penyakit anjing selepas melahirkan satu ini umumnya disebabkan karena 3 macam baktei, yakkni Streptococcus, Staphylococcus, dan E. coli.
Tanda-tanda mastitis diantaranya adalah:
- Kelenjar susu terlihat kehitaman, bahkan pecah serta mengeluarkan nanah dan berbau busuk.
- Kelenjar susu terlihat panas, keras, bengkak, atau sakit ketika disentuh.
- Metritis
Metritis ialah perangan di uterus [rahim] yang umumnya berkaitan dengan infeksi rahim. Infeksi uterus adalah keadaan gawat yang bisa berujung kehilangan nyawa kalau tak ditangani segera mungkin. Berikut adalah beberapa tanda dari penyakit metritis:
- Keluarnya cairan dan memiliki bau busuk dari vagina
- Produksi susu berkurang
- Mata menjadi sayu
- Dehidrasi
- Depresi
- Demam
- Lemah
Itu saja artikel tentang beberapa penyakit anjing setelah melahirkan. Kalau ingin lebih banyak tahu mengenai penjelasan masing-masing penyakit diatas, kamu dapat mendiskusikannya secara langsung ke dokter hewan.