Penyakit Periodontal Kucing, Kenali Penyebab dan Pengobatan

Penyakit periodontal kucing diakibatkan oleh pembentukan plaque dari suatu bakteri merupakan faktor utama dari halitosis terhadap kucing dan anjing. Suatu istilah medis guna menjelasakan bau mulut yang kurang sedap.
Kucing dan anjing yang mulutnya mengandung bakteri akan rentan terkena penyakit satu ini. Kucing dan anjing ras kecil lebih rentan mengindap ini, kemudian ras kucing seperti Persia dan Himalaya juga rentan lantaran gigi mereka tersusun berdekatan didalam mulut.
Proses Terjadinya Penyakit Periodontal Kucing
Bakteri serta sisa-sisa makanan masih tertinggal dan yang menumpuk di daerah perbatasan gigi akan membentuk plak. Jika plak tersebut tak segera dibersihkan atau dihilangkan, senyawa dan mineral yang terbuat dari air liur bakal bereaksi serta mengakibatkan plak semakin menempel lebih kuat di pinggiran gigi kemudian membentuk tartar dan dalam kurun 3 hingga 5 hari semenjak plak muncul.
Tumpukan tartar bisa mengiritasi gusi merah tua di perbtasan gigi dengan gusi. Tartar itu juga menyebabkan bau mulut yang kurang sedap. Tartar kemudian akan berkembang membentuk karang gigi/Calculus, menumpuk diantara gigi hingga merangsang perkembangan bakteri didaerah itu.
Bakteri bersamaan dengan senyawa sisa-sisa makanan bisa mengakibatkan kerusakan gigi. Dalam tahapan ini, kerusakan bersifat permanen serta biasanya gigi tidak bisa normal kembali seperti pada mulanya. Keadaan ini disebut sebagai penyaki periodontal serta jika tak segera ditangani bisa berlanjut ke gigi longgar dan terasa sakit, infeksi menyebar ke tubuh, atau tulang rahang yang berlubang dan menjadi rusak.
Penyebab yang Mempengaruhi Perkembangan Periodontal Kucing
- Usia dan Status Kesehatan Secara Menyeluruh
Penyakit periodontal sering menyerang kepada hewan yang berusia cukup tua. Kucing atau anjing yang terkena maupun mempunyai riwayat sakit feline leukimia virus, FIV, dan calicvirus mempunyai resiko tinggi terserang periodontal.
- Kebiasaan Mengunyah dan Nutrisi Makanan
Ada sejumlah studi yang menyatakan bahwa mengonsumsi makanan berbentuk kibble keras lebih bagus daripada pakan basah untuk selalu menjaga plak supaya tak terakumulasi didalam gigi.
Hal tersebut dipengaruhi karena hewan bakal sering mengunyah untuk mengonsumsi makanan kering sehingga karang gigi dan plak bakal terkikis serta lebih sedikit meninggalkan berbagai sisa makanan didalam gigi ketimbang pakan basah.
- Genetik, Breed, dan Kesejajaran Gigi
Beberapa ras kucing lebih gampang terserang penyakit periodontal disease seperti Siamese dan Oriental Shorthair secara genetik lebih rentan mengalami periodontal disease. Level kerapatan gigi pun akan mempengaruhi risiko periodontal.
- Kebiasaan Grooming
Impaksi disekitar gigi dan akumulasi rambut bisa berpengaruh dalam peningkatan berkembangnya karang gigi.
- Perawatan di Rumah
Menyikat gigi dengan rutin sangat ampuh untuk mengurangi akumulasi plak serta perkembangan tartar yang bakal meningkatkan risiko penyakit periodontal ini.
Gejala Periodontal Kucing
- Muncul akumulasi kekuningan di daerah gigi
- Gusi gampang berdarah
- Gusi membengkak dan memerah
- Bau mulut kurang sedang dan berkepanjangan
- Muncul nanah disekitar gigi
- Didekat mulut sedikit sensitif dan sakit bila dipegang
- Sering mencakar daerah mulut
- Gigi ada yang tanggal
- Nafsu makan yang berkurang
- Gangguan usus dan perut
- Memproduksi air liur yang berlebih
- Kesulitan mengunyah
- Gigi lepas atau longgar
Cara Mendiagnosa
Dokter hewan bakal memeriksanya dengan cara melihat keadaan didaerah mulut kucing. Bila terdapat indikasi bahwa kucingmmu mengalami penyakit periodontal, maka dokter hewan akan melakukan prosedur memeriksa gigi.
Prosedur tersebut wajib dilakukan dengan cara membius kucing, kemudian dokter bakal mengecek seberapa parah penyebaran plak dan calculus di gigi, kesehatan gusi, gambaran sinar X dari mulut kucing, serta memeriksa kedalaman kantong gusi.
Demikian ulasan tentang penyakit periodontal kucing yang perlu kamu ketahui. Jika kucingmu mengalami beberapa gejala diatas, kamu harus segera memeriksanya atau jika perlu segeralah pergi ke dokter hewan. Terima kasih.