Yuk Mengenal Distemper Anjing, Penyakit Yang Bisa Membunuh

Distemper anjing ialah suatu virus serius yang bisa mengakibatkan anjing ataupun anjing kecil mengalami batuk parah disertai diare. Pada beberapa kasus, seekor anjing bisa mengalami pneumonia, bahkan ada juga yang sampai lumpuh.
Anjing ataupun anak anjing yang mengalami distemper akan memperlihatkan sejumlah gejala yang berbeda-beda. Penyakit ini bisa mempunyai beberapa bentuk dan juga sering menyulitkan ketika didiagnosa. Secara umum, gejala anjing yang mengalami distemper bisa berupa:
- Masalah kulit, saraf, atau mata
- Masalah pernapasan, batuk, dan bersin-bersin
- Masalah pencernaan dan diare
- Hilangnya nafsu makan
- Depresi
- Lesu
- Muntah secara mendadak
- Suhu badan yang tinggi
Penyakit yang satu ini ditularkan lewat anjing yang sudah terinfeksi melalui batuk, bersin, atau melewati kontak langsung dengan air liur, darah, atau urine. Hal itu juga bisa ditularkan lewat berbagi tempat makanan atau air minum.
Virus ini bisa dicegah dengan cara vaksinasi, sehingga akan penting sekali guna memastikan anjing kalian mendapat suntikan yang dibutuhkan dalam usia yang pas.
Pada kebanyakan kasus, biasanya anak anjing mendapatkan vaaksinasi dalam rentang usia 6 sampai 8 minggu. Vaksin distemper anjing memiliki kemungkinan bakal diberikan dalam rentang usia 7 sampai 9 minggu [booster di usia 11 sampai 13 minggu].
Yang Harus Dilakukan Saat Anjing Terkena Distemper
Gejala distemper anjing semisal diare, kadang diare yang disertai darah, bisa memperlihatkan bahwa anjing tersebut mengidap penyakit lain. Kondisi lain gejala ini ialah pervovirus anjing, yang sering bisa berdampak fatal terhadap anjing kalian. Pastikan jika kalian memperhatikan adanya gejala lain serta bagaimana hal itu mempengaruhi tingkah laku normal mereka.
Anjing remaja atau anak anjing yang belum mendapat vaksin yang paling rentan terkena virus ini. Anjing yang umurnya lebih muda 7 minggu dan lahir lewat ibu yang juga belum menerima vaksin juga sangat rentan.
Selepas terinfeksi, mereka akan lemah. Kadang virus ini juga melebar ke otak, mengakibatkan kejang, menggigil dan gemetar. Dengan sistem ketahanan tubuh lemah dapat mengakibatkan anjing yang terinfeksi mempunyai potensi terinfeksi sekunder.
Jika anjing kalian kedapatan mengalami diare namun tetap berperilaku normal seperti biasa, hal awal yang perlu kalian lakukan ialah memeriksa apa saja yang mereka makan. Anjing memang hewan yang penuh dengan rasa ingin tahu serta cenderung makan benda yang harusnya tak mereka konsumsi, jadi kalian bisa mencoba mengawasi mereka saat kalian berkegiatan.
Bila gejala lainnya distemper muncul, segeralah konsultasikan bersama dokter hewan. Mereka pasti akan melakukan beberapa pengujian biokimia serta analisis urine guna menentukan apa anjing kalian terinfeksi, kemudian menyarankan tindakan selanjutnya.
Memberi anjing kalian vaksinasi yang tepat sebagai bagian program yang disepakati dokter hewan kalian sangat penting. Kalian perlu menghubungi mereka secara cepat selepas membawa anjing baru kedalam rumah guna memastikan jika mereka mendapat vaksin yang tepat di waktu yang tepat juga demi menjaga kesehatan anjing secara terus-menerus.
Belum ada obat yang dapat dilakukan saat anjing mengidap distemper, tapi kalian dapat merawatnya dengan melakukan hal seperti berikut:
- Pastikan cairan didalam tubuh tak berkurang [perlu diberi infus]
- Pakai antibiotik untuk bisa mencegah infeksi sekunder, serta beberapa suplemen untuk membantu organ dalam selalu bekerja melawan virus semacam ini.
- Pisahkan kemudian sterilkan kawasan lokasi anjing yang terkena distemper dengan memakai cairan desinfektan serta membawa anjing sehat yang lain dari lokasi tersebut.
- Kalian bisa mengkarantina ajing yang sedang sakit ataupun yang sudah sembh dari virus tersebut karena [dipisahkan dari anjing lainnya] dalam rentang waktu yang tak bisa ditentukan. Bisa tiga bulan hingga 1 tahun.
Jika kalian mempunyai pertanyaan soal distemper anjing, bicarakanlah bersam dokter hewan. Mereka akan langsung memberi saran tentang virus ini dan bagaimana cara untuk mencegah dan mengobatinya.