Menu
Beranda Tentang Kami Produk Layanan Berita Kontak Kami

Kucing Liar Rawan Terkena Penyakit

Kucing Liar Rawan Terkena Penyakit

October 10, 2025

Di setiap sudut jalan, sering kali kita melihat sosok kucing kecil berjalan sendirian — lapar, kotor, dan mencari sisa makanan di tempat sampah. Mereka terlihat tangguh, tapi di balik itu semua, tubuh mereka sebenarnya lemah dan terus berjuang melawan berbagai penyakit.
Ya, kucing liar adalah kelompok yang paling rentan terkena penyakit, baik karena lingkungan yang buruk maupun kurangnya perawatan.

1. Hidup Tanpa Perlindungan

Berbeda dengan kucing peliharaan yang mendapat makanan bergizi, tempat tidur hangat, dan vaksin rutin, kucing liar harus bertahan hidup di jalan. Mereka makan apa saja yang bisa ditemukan — sisa nasi basi, tulang ayam, bahkan plastik yang masih berbau daging.
Kondisi ini membuat daya tahan tubuh mereka sangat lemah, sehingga mudah terserang berbagai penyakit menular.

2. Penyakit yang Sering Menyerang Kucing Liar

  1. Feline Panleukopenia (Distemper Kucing)
    Virus ini sangat mematikan. Menyerang sistem kekebalan tubuh dan pencernaan, menyebabkan muntah, diare parah, serta dehidrasi. Banyak anak kucing liar tidak bertahan hidup karena tubuh mereka terlalu lemah untuk melawan virus ini.

  2. Flu Kucing (Calicivirus & Rhinotracheitis)
    Menyebabkan hidung tersumbat, mata bernanah, dan kesulitan makan. Penyakit ini sangat menular, terutama di lingkungan dengan banyak kucing liar yang hidup berdekatan.

  3. Scabies dan Jamur Kulit
    Tungau dan jamur mudah berkembang pada kulit kucing yang kotor dan lembab. Akibatnya, bulu rontok, kulit mengerak, dan rasa gatal hebat membuat mereka terus menggaruk hingga luka. Penyakit ini juga bisa menular ke manusia.

  4. Cacingan dan Parasit Usus
    Karena sering makan sisa makanan atau tikus, banyak kucing liar mengalami infeksi cacing. Gejalanya tubuh kurus, bulu kusam, dan sering muntah. Jika parah, mereka bisa mati karena kekurangan nutrisi.

  5. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)
    Mirip HIV pada manusia, FIV melemahkan sistem imun kucing. Virus ini menular melalui gigitan saat berkelahi antar kucing liar, membuat mereka rentan terhadap infeksi lain.

3. Dampak bagi Lingkungan dan Kucing Peliharaan

Kucing liar bukan hanya berisiko untuk diri mereka sendiri, tapi juga bisa menjadi pembawa penyakit bagi kucing peliharaan. Saat mereka berinteraksi di sekitar rumah, berkelahi, atau berbagi tempat makan, virus dan parasit dapat menular.
Selain itu, populasi kucing liar yang tidak terkendali juga dapat mengganggu ekosistem — misalnya memangsa burung kecil, menyebarkan parasit seperti Toxoplasma gondii, hingga mencemari lingkungan sekitar.

4. Langkah Kecil untuk Membantu

Masalah kucing liar tidak bisa diselesaikan dengan mengusir mereka. Solusi terbaik adalah sterilisasi dan vaksinasi massal (program TNR — Trap, Neuter, Release).
Dengan cara ini, kucing liar ditangkap, disteril, dan dilepas kembali setelah divaksin. Populasi bisa dikendalikan tanpa kekerasan, dan penyebaran penyakit berkurang signifikan.

Selain itu, masyarakat bisa ikut membantu dengan:

  • Tidak memberi makan di tempat kotor atau ramai kendaraan

  • Melaporkan kucing sakit ke komunitas penyelamat hewan

  • Mengedukasi orang lain tentang pentingnya vaksinasi dan sterilisasi

Kucing liar bukan makhluk jahat atau pengganggu. Mereka hanyalah korban dari ketidaktahuan dan kurangnya perhatian manusia. Di balik tubuh kurus dan tatapan waspada, ada makhluk yang sebenarnya hanya ingin hidup aman dan sehat.

❤️Jangan lupa follow @mypetsindonesia di Instagram untuk dapat info menariknya!

MyPets Logo

Jl. T. Amir Hamzah No.55a, Helvetia Tim., Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20117

Pusat Kebutuhan Hewan Peliharaan Terlengkap Di Indonesia & Memberikan pelayanan terbaik untuk Anda dan hewan kesayangan Anda.

Ikuti Kami
IG Tiktok Shopee
Store Office
© 2025 MyPets. All rights reserved.