Menu
Beranda Tentang Kami Produk Layanan Berita Kontak Kami
Promotional Image
Tentang Kami

Bagi pecinta hewan, kami tahu bahwa peliharaan bukan sekadar hewan – mereka adalah bagian dari keluarga. Oleh karena itu, MyPets hadir sebagai mitra terpercaya dalam merawat dan memanjakan sahabat berbulu Anda. Kami menawarkan berbagai produk perawatan hewan berkualitas tinggi yang dirancang dengan penuh cinta dan perhatian, agar hewan kesayangan Anda senantiasa sehat, aktif, dan bahagia setiap hari.

Mulai dari makanan bernutrisi lengkap, vitamin, mainan edukatif, hingga perlengkapan grooming dan kebersihan – semua produk di MyPets dipilih dengan standar terbaik untuk memenuhi kebutuhan beragam jenis peliharaan, seperti anjing, kucing, kelinci, hingga hewan kecil lainnya. Kami percaya bahwa kesehatan dan kenyamanan hewan peliharaan dimulai dari produk yang aman dan terpercaya, dan itulah yang menjadi komitmen utama kami.

Tidak hanya itu, MyPets juga hadir sebagai platform yang mudah diakses dengan pelayanan yang cepat, ramah, dan profesional. Melalui website maupun aplikasi kami, pelanggan dapat dengan mudah menjelajahi katalog produk, membaca ulasan dari pelanggan lain, hingga mendapatkan rekomendasi produk yang paling sesuai untuk peliharaan mereka. Kami juga rutin memberikan promo menarik, program loyalitas, serta konten edukatif seputar dunia hewan untuk mendampingi perjalanan Anda sebagai pemilik hewan yang penuh kasih.

Bersama MyPets, mari ciptakan momen-momen terbaik bersama peliharaan tercinta. Karena merawat mereka bukan hanya tentang memberi makan dan mandi, tapi juga memberikan kasih sayang, perhatian, dan kualitas hidup yang lebih baik. Jadikan MyPets sebagai bagian dari cerita indah antara Anda dan hewan kesayangan Anda – karena mereka pantas mendapatkan yang terbaik.

Vision And Mission

Visi Dan Misi

Misi Kami
  1. Menyediakan produk berkualitas baik dengan harga terjangkau
  2. Memiliki distributor atau cabang pada setiap wilayah di Indonesia dan di Asia Tenggara
  3. Menjaga kepercayaan pelanggan dan memberikan pelayanan prima
  4. Pendekatan proaktif terhadap perubahan dan kebutuhan pangsa pasar
Visi Kami

Visi kami adalah menjadi pemasok produk hewan peliharaan terbesar dan terkemuka di Indonesia hingga sampai ke Asia Tenggara.

Service

Layanan Kami

Pet Store

Kami menyediakan berbagai kebutuhan hewan peliharaan: makanan, mainan, vitamin, aksesoris, dan lain-lain.

Pet Treatment

Layanan kesehatan hewan, mulai dari vaksinasi, pemeriksaan rutin, hingga pengobatan penyakit dan konsultasi dokter hewan.

Pet Grooming

Layanan grooming lengkap: mandi, cukur bulu, potong kuku, perawatan telinga dan bulu agar hewan peliharaan selalu sehat dan bersih.

Brand

Brand Kami

Products

Produk Kami

Latest Blog

Artikel Terbaru

Kucing Liar Rawan Terkena Penyakit
Kucing Liar Rawan Terkena Penyakit

Di setiap sudut jalan, sering kali kita melihat sosok kucing kecil berjalan sendirian — lapar, kotor, dan mencari sisa makanan di tempat sampah. Mereka terlihat tangguh, tapi di balik itu semua, tubuh mereka sebenarnya lemah dan terus berjuang melawan berbagai penyakit.Ya, kucing liar adalah kelompok yang paling rentan terkena penyakit, baik karena lingkungan yang buruk maupun kurangnya perawatan.1. Hidup Tanpa PerlindunganBerbeda dengan kucing peliharaan yang mendapat makanan bergizi, tempat tidur hangat, dan vaksin rutin, kucing liar harus bertahan hidup di jalan. Mereka makan apa saja yang bisa ditemukan — sisa nasi basi, tulang ayam, bahkan plastik yang masih berbau daging. Kondisi ini membuat daya tahan tubuh mereka sangat lemah, sehingga mudah terserang berbagai penyakit menular.2. Penyakit yang Sering Menyerang Kucing LiarFeline Panleukopenia (Distemper Kucing) Virus ini sangat mematikan. Menyerang sistem kekebalan tubuh dan pencernaan, menyebabkan muntah, diare parah, serta dehidrasi. Banyak anak kucing liar tidak bertahan hidup karena tubuh mereka terlalu lemah untuk melawan virus ini.Flu Kucing (Calicivirus & Rhinotracheitis) Menyebabkan hidung tersumbat, mata bernanah, dan kesulitan makan. Penyakit ini sangat menular, terutama di lingkungan dengan banyak kucing liar yang hidup berdekatan.Scabies dan Jamur Kulit Tungau dan jamur mudah berkembang pada kulit kucing yang kotor dan lembab. Akibatnya, bulu rontok, kulit mengerak, dan rasa gatal hebat membuat mereka terus menggaruk hingga luka. Penyakit ini juga bisa menular ke manusia.Cacingan dan Parasit Usus Karena sering makan sisa makanan atau tikus, banyak kucing liar mengalami infeksi cacing. Gejalanya tubuh kurus, bulu kusam, dan sering muntah. Jika parah, mereka bisa mati karena kekurangan nutrisi.Feline Immunodeficiency Virus (FIV) Mirip HIV pada manusia, FIV melemahkan sistem imun kucing. Virus ini menular melalui gigitan saat berkelahi antar kucing liar, membuat mereka rentan terhadap infeksi lain.3. Dampak bagi Lingkungan dan Kucing PeliharaanKucing liar bukan hanya berisiko untuk diri mereka sendiri, tapi juga bisa menjadi pembawa penyakit bagi kucing peliharaan. Saat mereka berinteraksi di sekitar rumah, berkelahi, atau berbagi tempat makan, virus dan parasit dapat menular. Selain itu, populasi kucing liar yang tidak terkendali juga dapat mengganggu ekosistem — misalnya memangsa burung kecil, menyebarkan parasit seperti Toxoplasma gondii, hingga mencemari lingkungan sekitar.4. Langkah Kecil untuk MembantuMasalah kucing liar tidak bisa diselesaikan dengan mengusir mereka. Solusi terbaik adalah sterilisasi dan vaksinasi massal (program TNR — Trap, Neuter, Release). Dengan cara ini, kucing liar ditangkap, disteril, dan dilepas kembali setelah divaksin. Populasi bisa dikendalikan tanpa kekerasan, dan penyebaran penyakit berkurang signifikan.Selain itu, masyarakat bisa ikut membantu dengan:Tidak memberi makan di tempat kotor atau ramai kendaraanMelaporkan kucing sakit ke komunitas penyelamat hewanMengedukasi orang lain tentang pentingnya vaksinasi dan sterilisasiKucing liar bukan makhluk jahat atau pengganggu. Mereka hanyalah korban dari ketidaktahuan dan kurangnya perhatian manusia. Di balik tubuh kurus dan tatapan waspada, ada makhluk yang sebenarnya hanya ingin hidup aman dan sehat.❤️Jangan lupa follow @mypetsindonesia di Instagram untuk dapat info menariknya!

Oct 10, 2025 Selengkapnya...
Pentingnya Sterilisasi Kucing Sejak Dini
Pentingnya Sterilisasi Kucing Sejak Dini

Banyak orang memelihara kucing karena lucu, lembut, dan menyenangkan. Namun di balik kehidupan mereka yang tampak sederhana, ada tanggung jawab besar yang sering diabaikan: mengendalikan reproduksi dan menjaga kesehatannya sejak dini. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui sterilisasi — tindakan medis kecil dengan dampak besar bagi masa depan kucing.Apa Itu Sterilisasi?Sterilisasi adalah prosedur untuk menghentikan kemampuan reproduksi kucing agar tidak bisa berkembang biak.Pada kucing jantan, disebut kastrasi, yaitu pengangkatan testis.Pada kucing betina, disebut spaying, yaitu pengangkatan indung telur dan rahim.Proses ini dilakukan oleh dokter hewan dengan bius total dan perawatan pascaoperasi yang relatif cepat. Waktu terbaik untuk melakukannya adalah saat kucing berusia 5–6 bulan, sebelum mereka memasuki masa birahi pertama.Mengapa Harus Sejak Dini?Mencegah Penyakit Sejak Awal Kucing yang disteril lebih terlindungi dari risiko kanker reproduksi seperti kanker payudara, rahim, dan testis. Selain itu, sterilisasi juga mencegah infeksi rahim (pyometra) yang sering berakibat fatal pada kucing betina dewasa.Mengurangi Stres dan Perilaku Agresif Kucing jantan yang belum disteril cenderung menandai wilayah dengan urin berbau tajam, berkelahi, dan sering kabur. Kucing betina yang birahi juga bisa terus mengeong keras dan kehilangan nafsu makan. Sterilisasi sejak dini membuat mereka lebih tenang dan bahagia.Mencegah Populasi Tak Terkendali Seekor induk kucing bisa melahirkan hingga 4–6 anak per kelahiran, dan bisa melahirkan 2–3 kali setahun. Dalam satu tahun saja, satu pasang kucing bisa menghasilkan belasan keturunan, yang banyak di antaranya akhirnya menjadi kucing jalanan tanpa perawatan. Sterilisasi adalah langkah nyata untuk mengurangi penderitaan hewan terlantar.Lebih Mudah Pulih dan Aman Kucing muda pulih lebih cepat setelah operasi dibanding kucing dewasa. Luka kecil, risiko komplikasi lebih rendah, dan adaptasi tubuh berjalan lebih baik jika sterilisasi dilakukan sejak dini.Mitos yang Sering Salah Tentang Sterilisasi❌ “Kasihan, biar kawin dulu baru disteril.” Justru sebaliknya — sterilisasi sebelum birahi pertama lebih aman dan lebih sehat.❌ “Nanti jadi gemuk dan malas.” Berat badan naik bukan karena disteril, tapi karena pola makan yang berlebihan dan kurangnya aktivitas.❌ “Sterilisasi bikin kucing berubah sifat.” Kucing tetap manja, aktif, dan penyayang. Mereka hanya menjadi lebih tenang dan tidak mudah stres.Perawatan Setelah SterilisasiSetelah operasi, pemilik perlu memberikan:Tempat istirahat hangat dan tenangMakanan lembut dan cukup airAlat pelindung luka (seperti Elizabeth collar) agar tidak dijilatiKontrol ke dokter jika muncul bengkak, demam, atau luka basahDalam 3–7 hari, kucing biasanya sudah pulih sepenuhnya dan bisa kembali beraktivitas normal.Sterilisasi kucing sejak dini bukanlah bentuk kejam, melainkan bukti cinta yang matang dan bertanggung jawab. Dengan tindakan sederhana ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan kucing peliharaan, tetapi juga berkontribusi mencegah populasi kucing jalanan yang hidup dalam penderitaan.❤️Jangan lupa follow @mypetsindonesia di Instagram untuk dapat info menariknya!

Oct 08, 2025 Selengkapnya...
Kenapa Kucing Setelah Sterilisasi Menjadi Gemuk
Kenapa Kucing Setelah Sterilisasi Menjadi Gemuk

Setelah kucing menjalani sterilisasi, terjadi perubahan besar pada sistem hormon tubuhnya. Hormon reproduksi yang sebelumnya aktif berperan dalam mengatur metabolisme, nafsu makan, dan aktivitas fisik akan menurun drastis. Akibatnya:Metabolisme melambat → tubuh kucing membakar energi lebih sedikit.Nafsu makan meningkat → kucing merasa lebih sering lapar.Kombinasi keduanya membuat kucing lebih mudah menimbun lemak bila pola makan tidak dikontrol.Aktivitas yang BerkurangKucing yang sudah disterilisasi biasanya menjadi lebih tenang. Mereka tidak lagi terdorong untuk keluar rumah mencari pasangan, sehingga:Aktivitas fisik menurun.Energi yang dikeluarkan sehari-hari lebih sedikit dibandingkan sebelum sterilisasi.Jika porsi makan tetap sama seperti sebelumnya, otomatis kelebihan energi akan tersimpan dalam bentuk lemak.Faktor Pola MakanBanyak pemilik kucing tidak menyadari bahwa kebutuhan kalori kucing berubah setelah sterilisasi. Porsi makanan yang tadinya pas bisa menjadi berlebihan. Selain itu, pemberian camilan (treats) berlebihan juga mempercepat kenaikan berat badan.Dampak Kucing GemukKegemukan atau obesitas pada kucing bukan hanya soal penampilan. Ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai:Diabetes mellitusPenyakit jantungMasalah sendi dan tulangPenurunan kualitas hidup karena kucing jadi malas bergerakCara Mencegah Kucing Gemuk Setelah SterilisasiKontrol Porsi Makan → gunakan takaran khusus sesuai berat badan dan usia kucing.Pilih Makanan Khusus Sterilized Cat → biasanya kandungan kalori lebih rendah tapi tetap memenuhi kebutuhan gizi.Batasi Camilan → treats sebaiknya tidak lebih dari 10% total kalori harian.Ajak Bermain Setiap Hari → gunakan mainan interaktif seperti laser, bola, atau feather toy.Rutin Timbang Berat Badan → supaya bisa cepat terdeteksi kalau mulai naik terlalu banyak.Kucing yang menjadi gemuk setelah sterilisasi adalah hal yang wajar, karena adanya perubahan hormon, nafsu makan, dan aktivitas fisik. Namun, dengan pola makan terkontrol dan aktivitas yang cukup, kucing tetap bisa sehat, aktif, dan bahagia meskipun sudah disterilisasi.❤️Jangan lupa follow @mypetsindonesia di Instagram untuk dapat info menariknya!

Oct 06, 2025 Selengkapnya...
German Shepherd Anjing Cerdas dan Loyal yang Multitalenta
German Shepherd Anjing Cerdas dan Loyal yang Multitalenta

German Shepherd, atau sering disebut Gembala Jerman, berasal dari Jerman pada akhir abad ke-19. Anjing ini pertama kali dikembangkan oleh Kapten Max von Stephanitz, yang ingin menciptakan anjing serba guna: cerdas, kuat, dan setia. Awalnya, German Shepherd digunakan untuk menggembalakan domba dan melindungi kawanan dari serigala. Namun, seiring waktu, mereka menjadi anjing militer, polisi, dan penyelamat yang terkenal di seluruh dunia.Ciri FisikGerman Shepherd dikenal dengan tubuhnya yang proporsional, kuat, dan atletis. Ukuran: Jantan biasanya memiliki tinggi 60–65 cm, betina 55–60 cm. Berat: 22–40 kg tergantung jenis kelamin dan kondisi tubuh. Bulu: Panjang sedang dengan lapisan ganda, warna dominan hitam-coklat, hitam penuh, atau sable. Telinga: Tegak dan lebar, memberi kesan waspada. Mata: Kecokelatan dengan ekspresi cerdas dan penuh percaya diri. Karakter dan KepribadianGerman Shepherd adalah anjing yang cerdas, setia, dan protektif. Mereka cepat belajar perintah baru, sehingga sering dijadikan anjing kerja dalam kepolisian, militer, hingga anjing pencari korban bencana. Beberapa sifat utama: Loyalitas tinggi: Sangat terikat dengan pemiliknya. Protektif: Akan menjaga keluarga dari ancaman. Aktif: Membutuhkan latihan fisik dan mental setiap hari. Ramah: Bila dilatih sejak kecil, bisa ramah dengan anak-anak dan hewan lain. Perawatan dan KebutuhanGerman Shepherd termasuk anjing yang membutuhkan perhatian ekstra. Olahraga: Minimal 1–2 jam aktivitas fisik setiap hari. Latihan mental: Puzzle, pelatihan kepatuhan, atau permainan interaktif. Perawatan bulu: Menyisir 2–3 kali seminggu untuk mengurangi rontok. Makanan: Diet seimbang kaya protein, vitamin, dan mineral untuk mendukung energi mereka. Kesehatan: Rentan pada masalah sendi (hip dysplasia) dan masalah pencernaan, jadi pemeriksaan rutin ke dokter hewan sangat penting. Peran dalam Kehidupan ManusiaGerman Shepherd adalah salah satu anjing paling serbaguna di dunia. Mereka digunakan dalam: Kepolisian dan Militer: Untuk pelacakan, penjaga, dan anjing serangan. SAR (Search and Rescue): Mencari korban bencana. Terapi: Menjadi anjing pendamping bagi orang dengan kebutuhan khusus. Keluarga: Anjing peliharaan yang setia, protektif, dan penuh kasih sayang. Anjing German Shepherd bukan hanya hewan peliharaan, tetapi juga teman setia sekaligus pelindung keluarga. Dengan perawatan, latihan, dan kasih sayang yang tepat, mereka akan menjadi sahabat yang luar biasa—cerdas, tangguh, dan penuh loyalitas.❤️Jangan lupa follow @mypetsindonesia di Instagram untuk dapat info menariknya!

Oct 03, 2025 Selengkapnya...
Kucing Persia Si Anggun dengan Bulu Menawan
Kucing Persia Si Anggun dengan Bulu Menawan

Kucing Persia merupakan salah satu ras kucing tertua dan paling populer di dunia. Ras ini pertama kali dikenal pada abad ke-17 ketika dibawa dari Persia (sekarang Iran) ke Eropa. Keanggunan bulunya yang panjang serta wajahnya yang unik membuat kucing ini segera menjadi favorit di kalangan bangsawan Eropa. Hingga kini, kucing Persia tetap menjadi simbol kemewahan dan keindahan.Ciri-Ciri FisikKucing Persia memiliki ciri khas yang mudah dikenali:Bulu Panjang dan Lebat: Teksturnya halus dan tebal, membutuhkan perawatan rutin.Wajah Pesek (Flat Face): Bentuk hidung yang pesek membuat wajahnya terlihat imut, walau beberapa varian memiliki hidung lebih mancung.Mata Bulat dan Besar: Biasanya berwarna biru, tembaga, atau hijau yang menambah kesan anggun.Tubuh Kekar dan Kaki Pendek: Memberikan kesan gagah sekaligus menggemaskan.Karakter dan SifatKucing Persia dikenal memiliki sifat yang tenang, penyayang, dan sangat cocok dijadikan hewan peliharaan rumahan. Mereka bukan tipe kucing yang terlalu aktif atau suka melompat-lompat, melainkan lebih senang berbaring santai di sofa atau dekat pemiliknya. Karakteristik utama mereka antara lain:Penyayang dan manja.Tidak agresif, cocok untuk keluarga dengan anak-anak.Suka ketenangan, tidak terlalu ribut.Perawatan Kucing PersiaMemelihara kucing Persia membutuhkan komitmen, terutama dalam hal perawatan bulunya. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:Menyisir Bulu Rutin – Minimal sekali sehari agar bulu tidak kusut dan rontok.Mandi Teratur – Sekitar 2–4 minggu sekali menggunakan sampo khusus kucing.Kesehatan Mata dan Hidung – Karena bentuk wajahnya pesek, Persia rentan terhadap masalah pernapasan dan mata berair. Membersihkan area mata secara rutin sangat penting.Makanan Bergizi – Pastikan diberi makanan berkualitas tinggi yang mengandung protein hewani.Pemeriksaan Rutin ke Dokter Hewan – Untuk mencegah penyakit turunan seperti masalah ginjal atau jantung.Varian Kucing PersiaTerdapat beberapa jenis kucing Persia yang populer, di antaranya:Persia Flat Nose (Pesek) – Ciri khas wajah datar.Persia Medium – Bentuk wajah lebih mancung dibanding flat nose.Persia Himalaya – Persilangan dengan Siamese, memiliki pola warna khas.Persia Peak Nose – Hidung lebih menonjol dibanding flat nose, lebih jarang ditemui.Kucing Persia adalah hewan peliharaan yang indah, penuh kasih sayang, dan mampu menjadi teman setia di rumah. Namun, kecantikan mereka datang dengan tanggung jawab besar dalam hal perawatan. Jika dirawat dengan baik, kucing Persia dapat hidup sehat hingga 12–17 tahun dan memberikan kebahagiaan yang luar biasa bagi pemiliknya.❤️Jangan lupa follow @mypetsindonesia di Instagram untuk dapat info menariknya!

Sep 29, 2025 Selengkapnya...
Menjaga Kesehatan Anjing dari Penyakit Rabies
Menjaga Kesehatan Anjing dari Penyakit Rabies

Rabies adalah salah satu penyakit menular paling berbahaya yang dapat menyerang anjing maupun manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Lyssavirus yang menyerang sistem saraf pusat dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Karena itu, menjaga kesehatan anjing dari ancaman rabies bukan hanya penting untuk hewan kesayangan kita, tetapi juga untuk keselamatan keluarga dan lingkungan sekitar.Apa Itu Rabies?Rabies adalah penyakit zoonosis, artinya dapat menular dari hewan ke manusia. Virus rabies biasanya menyebar melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Pada anjing, rabies dapat menyebabkan perubahan perilaku, agresivitas berlebihan, kejang, hingga kelumpuhan.Mengapa Pencegahan Penting?Sekali gejala rabies muncul, hampir tidak ada pengobatan yang efektif. Oleh karena itu, pencegahan merupakan langkah paling aman. Anjing yang sehat dan terlindungi dari rabies akan memberi rasa aman bagi pemilik, tetangga, bahkan masyarakat luas.Cara Menjaga Kesehatan Anjing dari RabiesVaksinasi RutinVaksin rabies merupakan perlindungan utama. Biasanya diberikan pertama kali saat anjing berusia 3–4 bulan, lalu diulang setiap 1–3 tahun sesuai anjuran dokter hewan.Hindari Kontak dengan Hewan LiarBatasi interaksi anjing dengan hewan liar seperti kucing atau anjing jalanan yang belum jelas status kesehatannya. Risiko penularan rabies lebih tinggi dari hewan yang tidak divaksin.Perhatikan Kebersihan dan NutrisiAnjing yang sehat lebih kuat melawan berbagai penyakit. Pastikan makanan bergizi, air bersih, serta lingkungan yang higienis selalu tersedia.Awasi Perubahan PerilakuRabies sering ditandai dengan perubahan perilaku mendadak, seperti menjadi sangat agresif atau justru terlalu pendiam. Jika ada gejala mencurigakan, segera hubungi dokter hewan.Edukasi dan KesadaranPemilik anjing perlu paham pentingnya vaksinasi dan pencegahan rabies. Edukasi ini juga bisa dibagikan kepada tetangga agar sama-sama peduli terhadap kesehatan hewan peliharaan.Menjaga kesehatan anjing dari penyakit rabies bukanlah hal yang sulit, tetapi membutuhkan kesadaran, disiplin, dan tanggung jawab dari pemilik. Vaksinasi rutin, pola hidup sehat, dan pengawasan terhadap interaksi anjing dengan lingkungan sekitar adalah kunci utama. Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita tidak hanya melindungi hewan kesayangan, tetapi juga menjaga keselamatan seluruh keluarga.❤️Jangan lupa follow @mypetsindonesia di Instagram untuk dapat info menariknya!

Sep 28, 2025 Selengkapnya...
MyPets Logo

Jl. T. Amir Hamzah No.55a, Helvetia Tim., Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20117

Pusat Kebutuhan Hewan Peliharaan Terlengkap Di Indonesia & Memberikan pelayanan terbaik untuk Anda dan hewan kesayangan Anda.

Ikuti Kami
IG Tiktok Shopee
Store Office
© 2025 MyPets. All rights reserved.